Jumat, 30 Desember 2011

Senjata Reza Omo Satiri

pertama si anak emas "alesis micron" kayanya ini udah jadi ciri khas Omo ya ? hehehe :)
eits sebelum tui-tuit dengan synth omo juga punya keyboard untuk electone duluu,technics KN 2000 ! :)
 
nah yang ini pasti jarang liat ya ? dulu pas masih gondrong Omo pernah pake Alesis X25 ! nih gambarnya :)
 
selanjutnya favorit gw,si merah item Roland SH-201 omo pake ini di vklip DMSG ! sayang udah gak ada,dan ada penggantinya :)
 
nah ini yang ada di video klip selama engkau hidup ! Omo pake M-audio Oxygen 61 key ! :D
 
kalau main live omo dibantu sama macbook pro,ada yag tau gak fungsinya ? :)
 
kemarin2 omo dapet endorsment dari KORG ! so omo skrg pake juga Micro Korg,pasti ada yang punya ya ? hehe :)
 
satu lagi key omo dari Korg yaitu Korg Microstation ! :D
 Source : DailyGaskins 

Foto Drummer Muda Indonesia, masuk Aldy Prasetya


Rabu, 28 Desember 2011

Omo Sponsorship


Aldy Kumis PWG di Endorse SJC Custom Drums


Ada kabar membanggakan dari Aldy Kumis. Drummer PWG ini di-endorse oleh produsen drum international SJC. Dalam website resmi www.SJCdrums.com nama Aldy sejajar dengan drummer band-band besar yang juga di-endorse SJC seperti Spencer Smith (Panic! At The Disco), John Keefe (Boys Like Girls) , Branden Steineckert (Rancid), Rian Dawson (All Time Law), Matt Decker (Owl City), Dan Whitesides (The Used), Josh Wills (Story of the Year), Matt Nicholls (Bring Me the Horizon) dan banyak lagi.

Drummer kelahiran Jakarta, 21 Juli 1990 ini boleh berbangga diri karena custom drum yang dibuatkan SJC untuknya punya ciri khas tersendiri. Dibawah logo SJC ada gambar 'kumis' yang menunjukkan kalau drum seri ini adalah custom untuk Aldy Kumis. Selain itu ada juga huruf 'RP' inisial namanya Renaldy Prasetyo. Ini membuktikan kalau musisi lokal juga bisa menarik perhatian produsen alat musik international. Tentunya ini juga menjadi semacam pengakuan buat Pee Wee Gaskins, sebagai band lokal yang diakui di dunia international.


Minggu, 18 Desember 2011

Inspiring Stories Pee Wee Gaskins

Group yang memulai debut mereka dari ranah digital ini ternyata punya kisah "sejarah" yang lumayan unik. Dochi, Sansan, Eye, Omo, Aldi sebenarnya sudah saling mengenal sebelum mereka sepakat membentuk Peewee Gaskins. Kisah obrolan mereka bermula dari tragedi "tuker sendal" sewaktu solat Jumat, yang malah berbuntut obrolan serius seputar band masing-masing dan visi mereka dalam bermusik. Alhasil mereka malah memutuskan keluar dari band masing-masing dan membentuk Peewee Gaskins.


Nama Peewee Gaskins sendiri diambil dari kisah serial killer di Amerika tahun 60-an. Agak ngeri? Nggak kok, sebenarnya anak-anak Peewee Gaskins mengadopsi filosofinya aja, mereka mau musik mereka walaupun keliatannya biasa tapi mampu bikin gebrakan.


Walau terkenal bukan tujuan utama, tapi anak-anak Peewee Gaskins tetap pengen jadi band yang happening dan terus bisa berkarya. Gimana caranya? Ya gampang: ciptain lagu, ngeband, dan mulai dikenal dengan mengupload video-video di youtube. Bisa dibilang digital help giving us our musical break.


Tapi jangan dikira semua itu tanpa hambatan. Selain masalah kecil seperti perbedaan pendapat antar band member, ternyata bermain di dunia online juga punya resiko. Untungnya Dochi, Sansan, Eye, Omo, Aldi cukup aktif online dan bisa dengan cepat menyelesaikan masalah. "Biasanya kita santai sih, Kami saling support satu sama lain, udah seperti saudara saja." ungkap salah satu anggota Peewee Gaskins.

Jumat, 16 Desember 2011